Sebagian Kecil Pertanyaan yang Inginku Jawab dengan Pasti, tetapi Tidak Pernah Kucari Tahu Jawabannya Kenapa aku hidup? Jika hari ini aku malas, apakah sudah ditentukan oleh Tuhan? Apakah orang-orang menjengkelkan mengetahui bahwa mereka semenjengkelkan itu? Benarkah sesuatu yang tepat datang diwaktu yang tepat? Atau itu hanya alasan bagi orang yang tidak mau berusaha? Jika besok diumumkan bahwa matahari menghilang dari bumi, apa yang akan kulakukan? Mengapa aku sangat takut akan hari esok? Dengan kondisi apakah aku mati? Mengapa cinta mendebarkan bagi sebagian besar orang, padahal bagiku itu menjadi hal yang menakutkan? Mengapa dimataku orang yang jatuh cinta terlihat sangat bodoh? Mengapa selalu ada manusia yang sangat tertarik dengan kehidupanku sampai perubahan-perubahan kecil yang padahal tidak pernah disadari sekalipun olehku? Jika suatu saat aku bisa pergi menjelajah waktu, mengapa aku sangat ingin merubah masa laluku? Jika ada seseorang yang datang kepadaku dan menawarkan untuk...
Hari ini sesi cerita kehidupan setelah putus. Bayangkan kamu sudah bersama sesorang, saling mempercayai, saling menyayangi tapi akhirnya harus benar-benar berpisah karena salah satunya merasa tersakiti dan merasa terkhianati. Orang yang selalu ada dalam doa malah tidak menghargai perasaan, rasa sayang berubah menjadi kekecewaan. Pada awalnya tiap shalat selalu ada doa terpanjat semoga dia selalu sehat, berada dalam lindungan-NYA, tercapai segala apa yang dia inginkan tiba-tiba memberikan pernyataan bahwa “kau begitu sih!”.
Oke tidak apa, tidak ada doa yang sia-sia. Bisa berbalik menjadi hal yang baik pada kita. Dulupun ketika berdoa selalu merasa tulus. Memaafkan memang mudah untuk setiap manusia tapi rasa kecewa akan begitu sulitnya dihapus, malah mungkin akan membekas entah kapan dan membuat menjadi enggan membuka hati lagi. Itu yang sedang dirasa saat ini.
Sumpah demi Tuhan tidak akan pernah ganggu-ganggu lagi kehidupannya. Rasa sedih bersemayam hingga sampai seminggu, makan tidak enak, mana sedang pms, dan paling penting selalu ada hal yang mengganjal dalam hati. Pedih sekali, katanya sayang tapi berbagi rasa sakit, katanya ingin saling menjaga, tapi hati sendiri tidak dijaga. Rasa sedih ini bukan sedih karena kepergiannya. Tapi rasa sedih atas apa yang dijaga, yang didoakan kok sampai bisa berbuat begitu. Awalnya berpikir bahwa pemikiran orang seusianya akan lebih mengerti dengan semua hal beginian, tapi nyatanya BIG NO.
Memasuki minggu ke dua, Tuhan terus menjadi teman curhat, terus mendekat. Terus lama-lama ya capek juga sedih. Jangan disalah pahami, sedih bukan berarti nangis ya. Air mata terlalu berharga untuk menangisi seseorang yang berbagi luka. Cepat-cepat ingat tujuan awal hidup, ngelist kesalahan yang membuat diri seperti ini adalah langkah awal. Gabisa dong hanya karena cerita cinta menjadi putus asa, gabisa dong karena ginian, karena seseorang cita-cita menjadi hancur. SIAPA SIH DIA?
Akhirnya hati mulai membiasakan diri, merasa biasa liat profil mantan dengan kekasih barunya. Hingga pada akhirnya itu terasa menjadi hal yang sangat lucu, perasaan yang awalnya merasa tersayat-sayat ketika liat fotonya berubah menjadi lelucon bagi diri sendiri. Ketika orang yang tidak tahu menahu tiba-tiba bertanya, mantan foto sama siapa? Tentu jawabannya sangat gampang. 'Sama pacarnyalah, kitamah udahan'. Hati ini berubah menjadi lebih tenang, mulai merubah pola hidup sesehat mungkin, lebih sering menghabiskan waktu dengan teman, sharing dll.
Memang agak terkesan egois, tapi meski sekali penghkianatan tetaplah pengkhianatan. Tidak ada kesempatan lagi. Waktu selama 5 tahun telah usai, toh isinya lebih banyak kesakitan yang tak terungkap. Mungkin hati kecil ini tidak akan segampang itu melupakan seseorang yang telah lama ada dalam hidup, tapi maaf hati! Hari ini dengan seluruh akal rasional, harus hidup bahagia, tanpa embel-embel susah move on. Mungkin banyak yang bilang 'AH si Icha mah susah move on, statusnya pula galau-galau'. Status itu hanya sekedar pengungkapan rasa marah terhadap seseorang yang tidak sempat diluapkan.
Ada sebagian kecil teman yang bilang, 'Ah paling break nanti juga bakalan balik. kalian bakalan jodoh'. So what? Sebenernya orang-orang berhak untuk bicara apapun, tapi mohon maaf jodoh di tangan Yang Maha Kuasa. Beberapa minggu kemarin salah satu teman bicara bahwa mantan bilang. 'Sekarang bebas mau pacaran sama siapa, karena calonmah udah ada' dia hendak menyindir. Gimanasih pemikiran itu orang? Tidak habis pikir, kesinkronan antara hati dan pemikiran rasionalitas. Udahlah SKIP, bikin muak.
Sekarang sudah cukuplah bahagia sendiri, menikmati hari dengan kawan-kawan, bercerita masa depan, sibuk dengan tugas kampus, kalo lagi bad mood cepet-cepet perbaiki ibadah, holiday nonton drakor dan anime. Tidak ada keresahan lagi tentangnya, embel-embel cinta yang berkedok dusta, tidak ada lagi tekanan lagi dalam hidup. Terimakasih atas luka yang kau bagi, kalau tidak begini pasti tidak akan pernah sadar dan tidak akan pernah gerasa sebahagia ini.
Succes ya mantan. Mari nikmati hidup masing-masing dengan segala keindahan, jangan pernah sia-siakan lagi orang yang benar-benar menyayangi. Suatu saat pasti akan ada cerita cinta yang lebih indah dari ini, menemukan teman hidup untuk berbagi suka duka bukan saling berbagi rasa sakit.
Dah ah, yang belum move on, yooo life must go on!!!
π
ReplyDeleteok thanks! but i dont know what you mean :)
Deletesemangatt ichaaaπ
ReplyDeleteoke ! thank semangat juga unknown!!
ReplyDelete