Skip to main content

Pertanyaan yang Inginku Jawab Pasti, Tapi Tak Pernah Kucari Tahu

Sebagian Kecil Pertanyaan yang Inginku Jawab dengan Pasti, tetapi Tidak Pernah Kucari Tahu Jawabannya Kenapa aku hidup? Jika hari ini aku malas, apakah sudah ditentukan oleh Tuhan? Apakah orang-orang menjengkelkan mengetahui bahwa mereka semenjengkelkan itu? Benarkah sesuatu yang tepat datang diwaktu yang tepat? Atau itu hanya alasan bagi orang yang tidak mau berusaha? Jika besok diumumkan bahwa matahari menghilang dari bumi, apa yang akan kulakukan? Mengapa aku sangat takut akan hari esok? Dengan kondisi apakah aku mati? Mengapa cinta mendebarkan bagi sebagian besar orang, padahal bagiku itu menjadi hal yang menakutkan? Mengapa dimataku orang yang jatuh cinta terlihat sangat bodoh? Mengapa selalu ada manusia yang sangat tertarik dengan kehidupanku sampai perubahan-perubahan kecil yang padahal tidak pernah disadari sekalipun olehku? Jika suatu saat aku bisa pergi menjelajah waktu, mengapa aku sangat ingin merubah masa laluku? Jika ada seseorang yang datang kepadaku dan menawarkan untuk...

Move on from 2018

Lama sekali tidak menulis. Rasa-rasanya setelah selesai UAS praktek ingin refreshing dan meninggalkan aktifitas sejenak dari menghitung, dari menulis, dari medsos, kecuali dari novel.

Sudah penghujung 2018 saja. Sebelumnya ucap berbela sungkawa atas kejadian bencana alam yang terjadi di daerah Banten. Semoga korban ditempatkan terbaik disisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Berharap juga Pak Jokowi menepati janjinya untuk beli alat pendeteksi gempa sehingga tidak ada lagi korban bencana dalam bencana alam seperti ini. Pula, turut berduka cita pula atas kepergian personel dari band Seventeen yang pada saat kejadian sedang mengisi acara di tempat kejadian. Sebagai salah satu pecinta musik mereka sedih sekali rasanya melihat kepergian dari personel mereka.

Tahun 2018. Begitu banyak hiruk pikuknya dalam kehidupan. Entahlah mungkin tahun ini adalah tahun kesedihan. Cepatlah berakhir, 2018. Tapi disisi lain ada rasa syukur dibalik semua yang terjadi. Semoga diambil untuk memperbaiki diri agar lebih baik kembali.

Tahun 2018 adalah saatnya mendapatkan segala rasa. Dimulai dengan mengikuti ajang kejuaran PORDA, ikut UTS susulan, tahun dimana banyak mengeluarkan air mata, tahun dimana kehilangan orang yang dicinta. Masih banyak lagi tentunya, kalau diceritakan bisa jadi judul “memories of 2018”. Ucap terimakasih bagi orang-orang yang telah menghias tahun ini, bagi orang-orang yang pernah mengukir senyum, meninggalkan kenangan-kenangan yang takan terganti, orang-orang yang selalu ada ketika senang maupun sedih. Kepada orang tua, sahabat, teman, pokoknya seluruh manusia di bumi deh makasih ya!

Ucap maaf juga atas segala kesalahan yang pernah dibuat baik sengaja ataupun tidak, acap kali mungkin menyinggung, membuat marah, kesel, menyakiti hati, membuat terpuruk, tau hal-hal yang buruk lainnya. Mohon minta maaf, mungkin dua kata itu yang bisa diberikan. Semoga kita bisa saling memaafkan dan menjadi insan yang lebih baik kembali.

Sudah hampir seminggu lebih dalam rangka liburan. Dimana pada suatu hari dikosan pernah terbangun dan merasa lapar terus tiba-tiba ingat rumah. Akhirnya dengan perjalanan 2 jam pulang ke rumah gara-gara lapar. Mungkin karena sudah tiga bulan juga tidak pulang. Selama seminggu ini sengaja untuk membatasi sosial media yang pada akhirnya berakhir dengan berdrakor ria. Tapi sungguh ini adalah momen paling bahagia. Tidak melebih-lebihkan, tapi itu nyatanya.

Dalam drakor “my love from the star”, salah satu tokoh “Do Min-Joon” berkata, bahwa fase kesedihan menurut Dr. Elisabeth Kubler-Ross dalam bukunya “On The Death and Dying” ada lima yaitu :

Denial                                                                                                                                        
Tahap penolakan bahwa telah terjadi hal buruk pada seorang individu dan berpura-pura bahwa tidak terjadi apapun sehingga seperti menolah kesedihan.

Anger

Tahap dimana akan melampiaskan kesedihannya dalam bentuk marah atau lebih cenderung menyalahkan orang lain atau benda mati disekitarnya.

Bargaining

Tahap penawaran terhadap kesedihan yang dialaminya, mengandai-andai kemungkinan yang seharusnya dilakukan sebelum hal buruk itu terjadi atau hal akan dilakukan apabila hal buruk berhenti terjadi.

Depression

Tahap dimana individu kembali pada realita, dan sangat merasa tidak beruntung atas musibah yang dialami.

Acceptance

Tahap akhir yang merupakan penerimaan, menyadari bahwa yang hilang tidak dapat kembali lagi. Individu harus sadar bahwa ia harus melaluinya dan belajar atas musibah yang menimpanya serta harus melanjutkan hidupnya dengan baik.

Pernyataan Do Min-Joon sangat menarik. Karena semuanya telah terjadi. Mungkin yang ikut kisah blog sebelumnya akan tahu fase dimana seolah tidak terjadi apapun, marah-marah atas apa yang dia lakukan (mantan), terus berandai andaikan ini itu, merasa depresi atas semua yang terjadi seolah anti sosial dengan orang-orang yang berpotensi untuk menyakiti. 

Pada akhirnya sekarang sudah menerima sepenuhnya atas apa yang terjadi. Ternyata semuanya tidak semudah yang dibayangkan, seberapa banyak pun persiapan yang disiapkan ketika patah hati, pada nyatanya sulit untuk dijalani.

Intinya, setelah 2018 ini berakhir semua kesedihan juga akan berakhir. Mengakhiri dan menutup semua kejadian yang sangat tidak diharapkan di tahun ini. Meyakini bahwa waktu akan membawa kabar baik dalam kehidupan.

Bagi kalian juga yang mungkin telah mengalami kejadian yang tak diinginkan di tahun 2018 ini, mari kita tutup bersama, ingat Tuhan Maha Baik maha Adil. Tangisan mu sekarang akan mendatangkan hal yang membahagiakan, setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Mari kita ikhlaskan semua, ikhlaskan segala rasa marah, kecewa, sakit hati, bagi yang telah kehilangan seseorang atau telah melepaskan seseorang tak apa. Lepaskanlah! jika dia untukmu dia akan kembali, jika bukan akan ada seseorang yang lebih baik menggantikannya.

Ingat hukum alam “akan ada yang pergi dan akan ada yang datang”.

Common us! Life must go on. Jadi apa nih kesan pesan buat tahun 2018 dari kalian? tulis di komentar ya!

BYE 2018 AND WELCOME 2019.


I hope and u must become the better than before okay!


Comments

Popular posts from this blog

Ar U Have いきがい?

Konnichiwa! Apakabar semuanya? Lama banget deh kayanya gak publish.  I wish we allways fun  ok? Karena sekarang w udah memasuki umur 20 tahun, mari kita bicara ke hal yang agak penting. Seseorang pernah bilang “ nih kalau udah masuk ke usia 20 tahun tuh rasanya bingung gajelas gitu, pokonya gabisa dijelasin deh harus ngalamin sendiri”. Ya w yang pada saat itu  still  19 th,  it’s so very excessive for me.  Karena 19 ke 20 itu  just different one year, how one people change his mind just a moment ? Tetapi nyatanya ya, itu semua terjadi.  U will see yourself get up in the morning without enthusiasm, u will think your future more often than before.  Dan intinya  what his tell to me become true,  dari sana  i give time to self to think. What happen to me? After it, i know   ini adalah keresahan fase umur 20 tahun. Keresahan apakah kita nanti akan hidup seperti apa yang kita ingingkan? Apakah nanti kita akan hidup bahag...

Before 20 Years Old

Halo apa kabar? Akhir-akhir ini sedang merasakan fase-fase dimana very lazy . Entah kenapa. Tapi sudahlah, kesempatan ini akan membahas “ before 20 years old ”. Mengapa sangat tertarik dengan bahasan ini? Karena sering sekali melihat quotes atau kata-kata bijak tentang umur 20 tahun. Katanya umur 20 tahun adalah dimana fase kita akan menemukan apa arti kehidupan sebenarnya, katanya umur 20 tahun kita akan benar-benar merasakan berbagai fase tidak pernah dirasakan sebelumnya.  Umur 20 tahun kita harus mulai bisa hidup dewasa, melihat ke depan, mulai meninggalkan main-main, mulai membenahi diri. Intinya umur 20 tahun kita akan menuju dewasa seutuhnya. How according me about 20 years old ? Ya 20 tahun bukannya ketika ditanya “ how old ar u? ” Kita tidak akan mengawali lagi dengan angka “1” lagi bukan? This is real fact. Umur 20 tahun kita sudah menjadi kepala dua, pokok dari kepala dua adalah kita harus berpikir lebih dewasa dan mengedepankan logika, mulai kritis dengan kehidupan,...

Setelah Putus

                                     Hari ini sesi cerita kehidupan setelah putus. Bayangkan kamu sudah bersama sesorang, saling mempercayai, saling menyayangi tapi akhirnya harus benar-benar berpisah karena salah satunya merasa tersakiti dan merasa terkhianati. Orang yang selalu ada dalam doa malah tidak menghargai perasaan, rasa sayang berubah menjadi kekecewaan. Pada awalnya tiap shalat selalu ada doa terpanjat semoga dia selalu sehat, berada dalam lindungan-NYA, tercapai segala apa yang dia inginkan tiba-tiba memberikan pernyataan bahwa “kau begitu sih!”. Oke tidak apa, tidak ada doa yang sia-sia. Bisa berbalik menjadi hal yang baik pada kita. Dulupun ketika berdoa selalu merasa tulus. Memaafkan memang mudah untuk setiap manusia tapi rasa kecewa akan begitu sulitnya dihapus, malah mungkin akan membekas entah kapan dan membuat menjadi enggan membuka hati lagi. Itu yang sedang dir...