Sebagian Kecil Pertanyaan yang Inginku Jawab dengan Pasti, tetapi Tidak Pernah Kucari Tahu Jawabannya Kenapa aku hidup? Jika hari ini aku malas, apakah sudah ditentukan oleh Tuhan? Apakah orang-orang menjengkelkan mengetahui bahwa mereka semenjengkelkan itu? Benarkah sesuatu yang tepat datang diwaktu yang tepat? Atau itu hanya alasan bagi orang yang tidak mau berusaha? Jika besok diumumkan bahwa matahari menghilang dari bumi, apa yang akan kulakukan? Mengapa aku sangat takut akan hari esok? Dengan kondisi apakah aku mati? Mengapa cinta mendebarkan bagi sebagian besar orang, padahal bagiku itu menjadi hal yang menakutkan? Mengapa dimataku orang yang jatuh cinta terlihat sangat bodoh? Mengapa selalu ada manusia yang sangat tertarik dengan kehidupanku sampai perubahan-perubahan kecil yang padahal tidak pernah disadari sekalipun olehku? Jika suatu saat aku bisa pergi menjelajah waktu, mengapa aku sangat ingin merubah masa laluku? Jika ada seseorang yang datang kepadaku dan menawarkan untuk...
BuCin
Sampah (Budaya Cinta Sampah)
Icha
Sofia Nurazizah
ABSTRAK
Sampah
adalah sebuah kata yang sudah tidak asing lagi bagi kita penduduk bumi. Karena
tidak ada efesiensi 100% hingga akhirnya terbentuk sampah. Sumber sampah yang
begitu banyak seperti pemukiman, pasar, daerah komersial, industri, taman dan
masih banyak lagi menyebabkan sampah menjadi momok yang menakutkan karena
seolah menjadi penduduk kedua di bumi setelah manusia. Tentunya ini menjadi
perhatian besar bagi kita, selain sampah dapat menyebabkan begitu banyak dampak
negatif juga bumi ini sudah dikatakan sedang berada pada kondisi darurat
sampah, terutama sampah plastik. Setiap produk makanan baik yang lainnya pasti
tidak akan terlepas dari plastik, atau malah produk plastik akan kembali dibungkus
kembali dengan plastik.
Hal
ini terjadi juga karena kurang pekanya masyarakat terhadap bahaya sampah, terutama generasi milenial yang harusnya
menjadi the agen of change sudah
autis dengan dunia maya. Dengan adanya hal tersebut dimaksudkan untuk menggerakkan
kembali anak milenial, maka dibentuk sebuah kelompok dengan nama BuCin Sampah
agar kembali membangunkan masyarakat untuk kembali peduli lingkungan tanpa
tertinggal trendy.
Kata Kunci : Sampah,
Milenial, Bucin.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sampah, adalah sebuah kata yang sudah menjelma di setiap lingkungan di Indonesia. Sampah
menurut APHA (Americcan Public Home
Associaton) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tak disenangi, dibuang,
berasal dari kegiatan manusia, tidak terjadi dengan sendirinya dan bukan pula
berasal dari tubuh manusia. Sampah berdasarkan jumlah pengeluarannya dibagi
menjadi sampah yang bersumber dari domestik dan non domestik. Untuk domestik
diperkirakan menghasilkan sampah 60%-80% sedangkan sisanya untuk non domestik.
Hingga
tercipta sebuah kondisi Indonesia darurat sampah terutama sampah plastik. Dengan
kondisi tersebut kepekaan dan sikap prihatin masyarakat hampir sebagian besar tidak
berubah. Ambil contoh saja sampah plastik, setiap satu kali pembelanjaan di
mini market seorang menggunakan satu plastik. Setiap satu kali pembelanjaan
dalam satu plastik berisi beberapa produk yang dibungkus oleh plastik. Lalu
berapakah total penggunaan plastik jika sebuah minimarket dikunjungi oleh
seratus pembeli tiap harinya? Banyak cara yang diupayakan agar masyarakat
menumbuhkan rasa kepekaan terhadap sampah, salah satu yang akan dibahas adalah
BuCin Sampah.
Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan BuCin Sampah?
- Manfaat pembentukan BuCin Sampah?
- Bagaimana kinerja BuCin Sampah?
- Siapa Keanggotaan dari BuCin sampah
- Mengapa harus BuCin Sampah?
PEMBAHASAN
Bucin
adalah sebuah kata yang sangat popular baik dikalangan remaja mapun dewasa. Bucin
merupakan kependekan dari Budak Cinta. Dimana merupakan sebuah istilah yang diperuntukan
kepada remaja atau dewasa yang sedang jatuh cinta atau merasakan
masalah-masalah dalam cinta. Namun yang dimaksud Bucin disini adalah bukan
Budak Cinta, melainkan kependekan dari Budaya Cinta. Budaya Cinta Sampah adalah
sebuah kumpulan orang yang peduli juga mengenalkan kepada masyarakat akan
pentingnya mencintai sampah. Mencintai sampah bukanlah membiarkan sampah berada
dilingkungan, tetapi dengan mengolah sampah untuk hal yang lebih bermanfaat
atau dengan kata lain melakukan daur ulang. Bucin Sampah adalah sebuah kelompok
awal mula terinspirasi dari sekelompok orang yang sangat peduli akan sampah
sehingga membuat resolusi untuk meminimalkan penggunaan sampah terutama sampah
plastik dan secara rutin mengunjungi kota-kota untuk membersihkan sampah.
Nantinya
Bucin Sampah adalah terbentuk tiap daerah yang terdiri remaja atau dewasa
terutama mahasiswa sebagai agen of
change. Manfaat dari di bentuknya Bucin Sampah ini adalah untuk
memprovokasi masyarakat agar peduli dan lebih peka terhadap masalah sampah,
karena salah satu alasan terkuat masyarakat tidak bergerak adalah tidak adaya
orang yang mau menggerakkan. Untuk spesifik kinerjanya yaitu melalui media
sosial menyebarkan dan mengajak agar kembali peduli kepada sampah dan tentunya
ikut bergabung keanggotaan. Mengunjugi setiap daerah tertentu terutama daerah
darurat sampah secara rutin, memprovokasi masyarakat agar peduli dan lebih peka
terhadap sampah, membuat resolusi utuk mengurangi atau bahkan tidak menggunakan
plastik dalam pembelanjaan baik di mini market atau pasar. Kedepannya dengan
adanya Bucin Sampah ini, diharapkan juga dapat membentuk lapangan kerja bagi
masyarakat tentunya lapangan kerja untuk mengolah sampah menjadi hal yang lebih
bermanfaat. Jika kelompok ini sudah terstruktur akan dibentuk program baik
harian, mingguan, bulan maupun tahun.
Mengapa
harus Bucin Sampah? Tentunya di era milenial ini para remaja sekalipun dewasa
lebih menyimpan perhatian terhadap sesuatu yang keren atau kekinian. Dengan
dibentuknya Bucin Sampah mereka akan lebih tertarik untuk bergabung. Tentunya bukan
hanya ikut trendy saja melainkan ada
nilai lebih yaitu mengurangi sampah yang sudah begitu menjelma di setiap daerah
di Indonesia. Sekaligus dengan Bucin Sampah dapat membangkitkan generasi
milenial dari ke autisan terhadap media sosial, menjadi lebih peka dan menyadarkan
bahwa kehidupan yang sebenarnya adalah bukan kehidupan maya.
PENUTUP
1Kesimpulan
Di
kondisi darurat sampah ini, sangat perlu membangunkan generasi milenial sebagai
the agen of change agar tidak menjadi
autis dengan kehidupan maya dan ikut
serta menangani permasalah ini. Salah satunya dengan ikut serta sebuah kelompok
BuCin Sampah (Budaya Cinta Sampah), yaitu kumpulan orang yang peduli juga
mengenalkan kepada masyarakat akan pentingnya mencintai sampah. Mencintai
sampah bukanlah membiarkan sampah berada dilingkungan, tetapi dengan mengolah
sampah untuk hal yang lebih bermanfaat atau dengan kata lain melakukan daur
ulang. Lebih jauhnya nanti akan membentuk lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
2Saran
Dengan
adanya artikel dengan judul BuCin Sampah (Budaya Cinta Sampah) ini diharapkan
dapat menjadi solusi dalam penanganan kondisi darurat sampah dan kembali
membangunkan masyarakat untuk kembali peka terhadap lingkungan. Agar kelompok
ini dapat berjalan dengan baik, maka semua pihak yang terkait terutama generasi
milenial diharapkan ikut serta dalam kelompok ini.
Comments
Post a Comment
Boleh Komentar, sekedar informasi untuk menambah wawasan.