Halo apa kabar?
Akhir-akhir ini sedang merasakan fase-fase dimana very lazy. Entah kenapa. Tapi sudahlah, kesempatan ini akan membahas “before 20 years old”. Mengapa sangat tertarik dengan bahasan ini? Karena sering sekali melihat quotes atau kata-kata bijak tentang umur 20 tahun. Katanya umur 20 tahun adalah dimana fase kita akan menemukan apa arti kehidupan sebenarnya, katanya umur 20 tahun kita akan benar-benar merasakan berbagai fase tidak pernah dirasakan sebelumnya.
Umur 20 tahun kita harus mulai bisa hidup dewasa, melihat ke depan, mulai meninggalkan main-main, mulai membenahi diri. Intinya umur 20 tahun kita akan menuju dewasa seutuhnya.
How according me about 20 years old? Ya 20 tahun bukannya ketika ditanya “how old ar u?” Kita tidak akan mengawali lagi dengan angka “1” lagi bukan? This is real fact. Umur 20 tahun kita sudah menjadi kepala dua, pokok dari kepala dua adalah kita harus berpikir lebih dewasa dan mengedepankan logika, mulai kritis dengan kehidupan, harus lebih bisa memilah mana yang bermanfaat untuk hidup kedepannya dan mana yang tidak perlu. All about 20 years old, kalau dibayangkan berat juga ya.
Sering sekali berpikir, aduh bentar lagi 20 tahun. Apa yang sudah dicapai dalam hidup? Apa saja dalam hidup yang sudah bermanfaat untuk orang banyak? Hmm. Ada yang umur 20 tahun sudah jadi pengusaha, ada yang jadi infuencer, ada yang sudah menghasilkan uang banyak, ada yang sudah kerja sukses, ada yang memilih keluar negeri baik untuk menempuh pendidikan atau bekerja, malah pindah negara. Ada yang sudah berencana untuk menikah, ada yang sudah menikah, ada yang sudah bahagia mempunyai anak, ada yang mungkin sudah bercerai, ada yang sudah mengalami jatuh bangunnya hidup, atau mungkin ada yang belum punya apa-apa dan belum ngalamin apa-apa dalam hidup?
Hufh, sebenernya sih disini akan membahas “what I do before 20 years old”. Sekarang tinggal tersisa 4 bulan 21 hari lebih beberapa jam untuk menghabiskan waktu sebelum 20 tahun. Mau apaya? Masalah putus cinta dan patah hati itu udah selesai, tidak usah ada yang dipermasalahkan dan dibahas lagi.
Kalau zaman SMA selalu termotivasi setiap UTS atau UAS, tujuan hidup adalah bagaimana agar bisa meraih peringkat satu. Di otak yang ada belajar dan belajar. Sebagian waktu disetiap harinya selalu dihabiskan untuk mengerjakan soal, mengisi lks, menghapal untuk kewajiban pondok dan kewajiban sekolah. Jelas what i do nyah.
Tapi kalau di pikir-pikir semua itu hanya untuk diri sendiri saja, mendapatkan kepuasan sendiri tanpa ada imbal apa-apa. Ya paling sertifikat juara-juara. Sekarang rasanya bukan waktunya seperti itu lagi, basi juga kalau zaman sekarang hanya menghabiskan belajar untuk mendapatkan kepuasan diri tanpa ada timbal balik ke orang lain. Selain itu, semua ini membuat jiwa sosial menjadi berkurang. Rasanya ingin bahagia dengan membahagiakan orang lain.
Akhirnya sejak Januari awal, bersama “Ana" merencanakan mengikuti berbagai event, ya seperti BM Fair di ITB (belum sempat cerita tentang ini), seminar KBMI di UGM dan pada akhirnya memutuskan untuk mengikuti Jurnalis Himaptika. Semuanya berjalan sesuai rencana. “I thing it’s so amazing journey”. Lalu kenapa memutuskan untuk mengikuti Jurnalis tersebut?
Jawabannya simple “hanya tidak punya kerjaan, tapi banyak pikiran, sekaligus menjawab what I do before 20 years old”, so dari pada pikiran menjadi buluk, mending dituangkan disana bukan?
Prinsipnya sekarang adalah apa yang dikerjakan harus membuat senang. Selain itu, prinsip kedua adalah, “tidak boleh merugikan diri sendiri”.
Prinsip ketiga “Jauhi orang-orang yang bisa menyakiti diri”.
Prinsip ke empat “senantiasa bahagiain, hargain, jangan kecewain orang dan yang terpenting bermanfaat buat mereka”.
Itu beberapa prinsip yang selalu dipegang teguh dalam hidup. Ya intinya pasti 4 bulan 21 hari beberapa jam ini yang harus dilakukan tidak akan keluar dari prinsip itu.
4 bulan 21 hari beberapa jam, seharusnya dipakai untuk mempersiapkan diri menyambut hidup sebenarnya. Tapi disisi lain rasanya tidak usah serius-serius amat. Intinya sisa waktu ini akan digunakan dengan berbagai hal yang mampu membuat menjadi manusia seutuhnya.
Masalah asmara, “rasanya jauh-jauhkanlah dari pacaran atau nikah”. "Do you think I crazy?” Entahlah itu yang dirasa. Sebenarnya ada seseorang yang mulai memikat rasa. Tapi belum sempat diceritakan saja.
Intinya ya begitulah “Before 20 years old”. Bagaimana dengan kalian?
Bagi yang ingin ikut nimbrung, boleh curahkan lewat kolom komentar ya, siapa tahu juga bisa jadi referensi tulisan selanjutnya. Boleh juga jika ceritanya panjang, dikirim ke email:
Ichasnurazizah30@gmail.com
Yaudalah lah ya mau ngampus dulu bye!
Mantap 👍 kalo w sih udah bukan before 20 years old lagi sih wkwk
ReplyDeleteIh justru itu minta sarannya ni akuu ;(
Delete