Sebagian Kecil Pertanyaan yang Inginku Jawab dengan Pasti, tetapi Tidak Pernah Kucari Tahu Jawabannya Kenapa aku hidup? Jika hari ini aku malas, apakah sudah ditentukan oleh Tuhan? Apakah orang-orang menjengkelkan mengetahui bahwa mereka semenjengkelkan itu? Benarkah sesuatu yang tepat datang diwaktu yang tepat? Atau itu hanya alasan bagi orang yang tidak mau berusaha? Jika besok diumumkan bahwa matahari menghilang dari bumi, apa yang akan kulakukan? Mengapa aku sangat takut akan hari esok? Dengan kondisi apakah aku mati? Mengapa cinta mendebarkan bagi sebagian besar orang, padahal bagiku itu menjadi hal yang menakutkan? Mengapa dimataku orang yang jatuh cinta terlihat sangat bodoh? Mengapa selalu ada manusia yang sangat tertarik dengan kehidupanku sampai perubahan-perubahan kecil yang padahal tidak pernah disadari sekalipun olehku? Jika suatu saat aku bisa pergi menjelajah waktu, mengapa aku sangat ingin merubah masa laluku? Jika ada seseorang yang datang kepadaku dan menawarkan untuk...
Selamat menempuh hidup Rabu
Annyeong! How ar u today? Sebenernya melalaikan tugas untuk publish tiap hari selasa, entah today my soul like just wanna sleep and tidak mau pusing-pusing wkwk. U will feel like this any time. Actually i was researched any journal about something and i wanna talk this topic today. This is about love. I can’t explain, what i take this title but something mengetuk pikiran buat bahas ini.
Tentu banyak sekali pengertian tentang cinta tergantung siapa yang kita cinta dan faktor apa yang membuat kita cinta. Cinta juga bukan selalu tentang pasangan, bisa cinta keluarga, cinta diri sendiri dll. Tapi disini mari kerucutkan perihal cinta yang berhubungan dengan lawan jenis.
Any person have definition about love. In journal research McNair Scholars Journal about “Social Psycology of love attraction” dikatakan.
“Cinta adalah emosi yang universal yang telah menjadi dasar pernikahan dan keluarga selama bertahun-tahun”
Sedangkan dalam wikipedia.
"Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang dan ketertarikan pribadi atau suatu perasaan dari dalam seseorang akibat faktor pembentuknya”
Cinta telah disebut “yang terdalam dan paling berarti dari sentimen” (Rubin, 1970), meskipun apa yang merupakan “cinta” dapat memiliki segudang makna, mulai dari konsep-konsep yang melibatkan keadaan awal untuk jatuh cinta (Aron et al 2008)
Sternberg (1986) menyatakan dalam teorinya tentang segitiga cinta (The Triangular Theory of Love) bahwa cinta itu terdiri dari tiga komponen utama yaitu intimacy, passion, dan commitment. Dia mengemukakan bahwa hubungan percintaan akan dikatakan ideal apabila dalam hubungan itu memiliki ketiga komponen tersebut.
Komponen pertama adalah intimacy atau keintiman. Intimacy merupakan elemen emosional dimana meliputi perasaan yang menunjukkan adanya kedekatan, keterikatan, dan keterkaitan secara emosional kepada pasangan. Intimacy juga meliputi perasaan yang menimbulkan kehangatan dalam hubungan percintaan.
Komponen cinta kedua adalah passion atau gairah. Ini merupakan elemen motivasional yang dipenuhi hasrat dan mengacu pada romantisme, ketertarikan secara fisik serta seksual dalam hubungan cinta. Hatfield dan Walster (1981 dalam Sternberg 1997), menyatakan bahwa di dalam passion terdapat kerinduan untuk bersatu.
Komponen cinta yang ketiga adalah commitment. Commitment merupakan elemen kognitif dari cinta yang dalam jangka pendek mengacu pada keputusan seseorang untuk mencintai pasangannya. Sedangkan untuk jangka panjang mengacu pada komitmen seseorang untuk menjaga serta mempertahankan cintanya. Komitmen sangat berperan penting dalam penentuan apakah hubungan suami istri berlangsung lama atau tidak (Acker dan Davis, 1992).
Ada beberapa, pertanyaan.
Apakah kalian pernah jatuh cinta?
Apa yang membuat mu jatuh cinta?
What you feel when you falling in love?
Apa yang membuatmu memutuskan untuk tetap cinta?
Apakah kalian pernah berpikir sampai sini? Atau mungkin kalian ketika jatuh cinta hanya tentang sebuah kalimat "aku mencintaimu" saja?
Sadar tidak sadar dalam proses mencintai kalian akan mengalami hal-hal di atas. Karena cinta yang ideal itu ketika berkumpulnya komponen yaitu intimacy, passion, dan commitment.
Mari bahas satu-satu...
Apakah kalian pernah jatuh cinta?
Tentu sebagian besar orang pernah mengalami jatuh cinta. Mengapa sebagian besar? Karena kemungkinan ada orang yang seperti dalam drakor “he is psycometry” yang memiliki kelainan sehingga membuat seseorang tidak bisa merasakan apapun (bahagia, sedih, cinta bahkan sakit sekalipun).
What you feel when you falling in love?
Tentu ketika seseorang jatuh cinta, emosi seseorang akan berubah. Menurut ahli kimia dan biologi ini terjadi karena salah satu senyawa yaitu feromon. Feromon berasal dari bahas Yunani phero “pembawa” dan mone “sensasi”. Senyawa feromon pada manusia terutama dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang aktif ketika dewasa. Senyawa feromon ini menurut para peneliti dan psikolog dapat mempengaruhi otak kecil manusia dan diklaim mempunyai andil dalam menimbulkan rasa ketertarikan pada manusia lain. Baik itu perasaan cinta, sedih senang dll. Actually every people have much decription when falling in love, but everyone akan mengalami hal tersebut.
Apa yang membuatmu memutuskan untuk jatuh cinta?
Every fenomena in the world have the reason, if there is person say love without reason, it is wrong. Karena menurut Journal of Social and Personal Relationships yang berjudul “Experiences of falling in love: investigating culture, ethnicity, gender and speed” bahwa terdapat prekursor untuk jatuh cinta diantaranya, keinginan timbal balik, status sosial, kesamaan, keakraban, pengaruh sosial, kesiapan, isyarat tertentu, isolasi dan kegaiban. All of them tidak akan jelaskan karena kalian bisa baca sendiri di jurnalnya. Poinnya, untuk jatuh cinta seseorang membutuhkan prekursor atau hal yang memicunya.
Pertanyaan terakhir adalah apa yang membuat kamu memutuskan untuk tetap jatuh cinta padanya?
hmmm karena terlanjur cinta? Karena terlanjur sayang? Itu adalah hal yang tabu, seseorang biasanya memutuskan untuk tetap jatuh cinta karena adanya timbal balik diantara keduanya. Like u need someone always say hello in the morning or give fire in every job dll. Jadi?
Salah satu alasan mengapa membahas ini adalah karena banyak orang yang salah mengartikan cinta dan tentunya berbagi saja kalau kalian harus teliti tentang cinta. Harus dapat membedakan antara suka dengan cinta. Jangan percaya dengan orang yang berkata “aku mencintaimu tanpa alasan”. Ingat cinta datang karena ada prekusornya. Ini berarti bahwa jika prekusornya hilang maka cinta itu juga bisa hilang.
Meski membahas ini, sejauh ini rasanya belum tertarik untuk mengalami cinta yang berhubungan dengan lawan jenis, dan lebih memilih untuk mencintai diri sendiri dan keluarga. Bukan karena kejadian yang telah lalu. Rasanya ribet saja melihat apa yang akan terjadi dengan cinta. Sherlock Holmes pernah berkata.
“Cinta itu NOL seberapapun anda menambahkannya anda akan menemukan penderitaan”
Lihat saja orang yang mengalami jatuh cinta tidak dapat dipungkiri akan mengalami hal-hal di atas. Saat ini rasanya cinta bisa memperburuk emosi atau mengombang-ambingkan perasaan. Ya dari pada terjerumus ke sesuatu yang kita gak tahu sanggup atau tidak untuk menghadapinya, lebih baik tidak sama sekali. Meskipun kita harus percaya kita tidak bisa mengontrol kapan dan pada siapa kita jatuh cinta, tetapi selama berpegang pada prinsip “jangan pernah terikat dengan sesuatu yang dapat membuatmu sulit” itu bisa dihindari.
Tapi ini hanya pilihan, kalian mau menetapkan untuk jatuh cinta atau tidak tergantung prinsip hidup kalian. :)
Hmm udah dulu deh ya. Semoga kalian menjadi orang yang lebih bijak dalam cinta.
Sumber :
Setiawan Yamin. (2014) Kesempurnaan Cinta dan Tipe Kepribadian Kode Warna. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, 3 (01), 90-96.
A Harrison Marissa. (2014) Women and Men in Love: Who Really Feels it and Says it Fits. The Journal of Social Psychology.
Riela Suzanne, Xu Xiaomeng. Experiences of Falling in Love: Investigating Culture Ethnicity, Gender, and Speed. (2010). Journal of Social and Personal Relationship.
Davis Braxton Princess. (2010). The Social Psychology of Love and Attraction. McNair Scholar Journal, 4 (01).
Comments
Post a Comment
Boleh Komentar, sekedar informasi untuk menambah wawasan.