Sebagian Kecil Pertanyaan yang Inginku Jawab dengan Pasti, tetapi Tidak Pernah Kucari Tahu Jawabannya Kenapa aku hidup? Jika hari ini aku malas, apakah sudah ditentukan oleh Tuhan? Apakah orang-orang menjengkelkan mengetahui bahwa mereka semenjengkelkan itu? Benarkah sesuatu yang tepat datang diwaktu yang tepat? Atau itu hanya alasan bagi orang yang tidak mau berusaha? Jika besok diumumkan bahwa matahari menghilang dari bumi, apa yang akan kulakukan? Mengapa aku sangat takut akan hari esok? Dengan kondisi apakah aku mati? Mengapa cinta mendebarkan bagi sebagian besar orang, padahal bagiku itu menjadi hal yang menakutkan? Mengapa dimataku orang yang jatuh cinta terlihat sangat bodoh? Mengapa selalu ada manusia yang sangat tertarik dengan kehidupanku sampai perubahan-perubahan kecil yang padahal tidak pernah disadari sekalipun olehku? Jika suatu saat aku bisa pergi menjelajah waktu, mengapa aku sangat ingin merubah masa laluku? Jika ada seseorang yang datang kepadaku dan menawarkan untuk...
Selamat menempuh hidup Rabu
Ichasn
D – 13 di KKN
Lebih baik bahas apa ya?
Sebelumnya ini publishan pertama selama KKN. Niat untuk pusblish memang sudah ada di hari pertama KKN. Malah sudah ngetik dua lembar. Tapi entah apa yang merasuki, rasanya waktu itu tidak jadi publish. Hmmm
Lebih baik bahas apa ya?
Sebenarnya kalau bahas KKN nya pasti membosankan. Meski dibahas pun, orang-orang sudah tahu apa itu KKN. Apalagi setelah trending cerita KKN beberapa bulan kebelakang. Jadi?
Lebih baik bahas apa ya?
Apa lebih baik dikasih judul “klarifikasi” aja kali ya? Perihal kesalahpahaman tentang KKN 25. Tidak mencoba untuk mengelak, karena memang nyatanya KKN 25 adalah salah satu KKN binaan kampus. Sebelum kontrak KKN dibuka kami sudah dipertemukan, malah sudah punya Kordes. Lebih jauhnya sudah menentukan tema. Sebelum UAS, beberapa kali kami melakukan pertemuan untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan program. Malah kami sudah melakukan danusan untuk sedikit menunjang pengeluaran untuk KKN nantinya.
Sayangnya, terjadi beberapa kesalahpahaman bagi beberapa orang untuk KKN 25 ini. Katanya kami dibiayai oleh pihak kampus, mulai dari rumah, transport pemberangkatan, biaya pelaksanaan program dan lain sebagainya. Hei ! Mari kita “klarifikasi” terlebih dahulu.
Meski kami sudah dipertemukan sebelum kontrak KKN, aktivitas pencarian rumah dan lain sebagainya tidak berbeda dengan kelompok lain. Kami melakukan survei ke desa pada tanggal 26 Desember 2019, untuk sedikit membahas program dengan komunitas desa. Karena program yang kami buat muncul dari permasalahan desa. Selain itu, seperti yang lainnya kami melakukan pencarian posko untuk ditinggali selama sebulan. Sungguh sedih rasanya, sudah lebih dari lima rumah yang kami kunjungi belum satupun berkenan di hati. Mulai dari rumah kelihatan angker, harganya mahal, tidak ada air, pokonya lengkap deh. Namun untungnya kami dibantu oleh salah satu komunitas desa, hingga akhirnya menemukan rumah yang cocok dan nyaman.
Intinya, rumah kami tidak disediakan atau malah dibiayai kampus.
Karena sibuk dengan program, baru beberapa hari sebelum keberangkatan kami mempersiapkan iuran dana dan teknis pemberangkatan. Rasanya, soal ini kami jauh lebih tertinggal dari pada kelompok lain. Apa harus disebutkan iuran yang dikumpulkan tiap orang berapa? Ah, tidak usah deh! Tidak jauh berbeda dengan kelompok lainnya, atau mungkin ada yang penasaran bisa tanyakan saja di kolom komentar. Beruntungnya, untuk beban transport kami diringankan oleh salah satu dari anggota kelompok yang berbaik hati meminjamkan dua mobil untuk pemberangkatan. Sehingga laki-laki membawa motor, perempuan bisa nyaman dalam mobil dan barang bawaan kami diangkut oleh semi truk yang sudah kami sewa sebelumnya.
Intinya, kami tetap melakukan iuran dan untuk transport tidak disediakan oleh pihak kampus.
Mungkin akan terlalu panjang jika dibahas secara detail. Kami tidak memaksa agar kalian percaya sepenuhnya, hanya saja ya itu faktanya. Ketakutan saja terjadi kesenjangan dengan kelompok lain, terjadi masalah yang tidak seharusnya terjadi atau malah merenggangkan ukhwah kampus. Perlu kalian ketahui, kami terlalu sibuk untuk memikirkan hal itu.
Hari-hari kami dipadati dengan aktivitas program sampai aktivitas sosialisasi dengan masyarakat desa. Sampai-sampai, hanya malam hari saja kami berkumpul untuk melakukan evaluasi dan briefing untuk hari esok itupun kalau tidak ada pengajian. Susah sekali rasanya bisa kumpul haha hihi atau jalan-jalan bersama. Kami bisa berkumpul semua sambil ngobrol santai mungkin hanya waktu makan tiba. Tidak bermaksud mengeluh, hanya saja itulah faktanya.
Sedih sekali rasanya jika sampai pembicaraan yang katanya-katanya itu. Sekali lagi tidak memaksa kalian harus percaya dengan tulisan ini, tapi inilah faktanya. Dari pada kita saling melemahkan apa lebih baik kita saling menguatkan. Kalian juga mungkin sama capeknya dengan kami, atau mungkin lebih. Tapi tidak apa yang sudah biarlah sudah, yang terpenting “klarifikasi” telah dilakukan, masalah percaya atu tidak diserahkan kembali kepada kalian.
Nikmati momen satu kali dalam seumur hidup ini, eratkan tali silaturahmi, saling menguatkan dan mendoakan.
Hidup ini terlalu indah jika diisi dengan kebencian. Mari saling memahami, mari saling berbagi cerita, mari saling mendoakan semoga apa-apa yang kita lakukan saat ini menjadi pembuka pintu tergapainya tujuan dan cita-cita kita.
Sudah dulu ah, cape. Bye! Have a nice day!
Save the world ;)
Terima kasih, karena kita memang oerlu banyak berjuang untuk menang.
ReplyDeleteBetul sekali ;)
Delete